Jenis - Jenis Puisi Lama
Selamat siang teman - teman , pada siang ini saya akan
sedikit berbagi ilmu tentang bahasa indonesia lagi , langsung saja simak
penjelasan saya kali ini !!
Pernahkah anda membaca puisi lama ? Mungkin dari kalian
sudah pernah membaca puisi lama , puisi yang lahir di tengah masyarakat
sekarang ini tidak terlepas dari puisi masa lampau atau biasa kita sebut dengan
puisi lama . Salah satu puisi lama yang sering kita jumpai salah satunya adalah
pantun
Nah pada pembahasan saya kali ini saya akan membahas tentang
macam – macam puisi lama selain pantun , langsung saja kita simak pembahasannya
Jenis - Jenis Puisi Lama
1. Talibun
Talibun
termasuk pantun juga, tetapi memiliki jumlah baris tiap bait lebih dari empat
baris.
Misalnya enam, delapan, sepuluh. Talibun juga mempunyai sampiran dan
isi.
Contoh :
Kalau pandai berkain panjang,
------- sampiran
lebih baik kain sarung
---------- sampiran
jika pandai memakainya
---------- sampiran
Kalau pandai berinduk
semang ---------- isi
Lebih umpama
bundang kandung, ---------- isi
jika
pandai membawakannya ------- isi
2. Seloka
Seloka disebut pula pantun berbingkai. Kalimat pada baris ke-2 dan
ke-4 pada bait pertama diulang kembali pengucapannya pada kalimat ke-1 dan ke-3
pada bait kedua.
Contoh :
Pasang berdua bunyikan tabuh
---------- baris 1
Anak gadis berkain merah
--------------- baris 2
Supaya cedera jangan tumbuh
---------- baris 3
Mulut
manis kecindan murah ---------- baris 4
3. Gurindam
Gurindam terdiri atas dua baris dalam setiap bait. Kedua baris itu
berupa isi, berumus a-a, dan merupakan nasihat atau sindiran. Pengarang
gurindam yang terkenal, yaitu Raja Ali Haji yang mengarang Gurindam Dua Belas.
Contoh :
Gurindam Pasal 9
Tahu
pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya
manusia itulah syaitan
Kejahatan
seorang perempuan tua
Itulah
iblis punya penggawa
Kepada
segala hamba-hamba raja
Di situlah
syaitan tempatnya manja
……
4. Syair
Menurut para ahli, syair masuk ke Indonesia (Melayu) bersamaan dengan
masuknya agama Islam. Bentuk syair paling tua dalam sejarah kesusastraan
Indonesia adalah sebuah syair berbentuk doa yang tertera di sebuah nisan raja
di Minye Tujoh, Aceh. Syair tersebut menggunakan bahasa campuran, yaitu bahasa
Melayu Kuno, Sanskerta, dan Arab.
Ciri- ciri syair adalah sebagai berikut :
a.
terdiri atas empat larik (baris) tiap bait;
b.
setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;
c.
semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada sampiran);
d.
sajak akhir tiap baris selalu sama (aa-aa);
e.
jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8–12 suku kata);
f.
isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita.
Contoh :
Diriku hina amatlah malang
Padi ditanam tumbuhlah lalang
Puyuh di sangkar jadi belalang
Ayam ditambat disambar elang
5. Karmina
Bentuk karmina seperti pantun, tetapi barisnya pendek, yaitu hanya
terdiri atas dua baris. Dengan demikian, karmina sering disebut sebagai pantun
kilat atau pantun singkat. Karmina biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu
sindirian ataupun ungkapan secara langsung
Adapun ciri – ciri Karmina adalah sebagai berikut :
a.
Memiliki larik sampiran (satu larik pertama);
b.
Memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma (,);
c.
Bersajak lurus (a-a);
d.
Larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran)
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
Banyak udang, banyak garam
Banyak orang, banyak ragam
Sudah gaharu, cendana pula
Sudah tahu, bertanya pula
Itulah beberapa Jenis – Jenis Puisi Lama yang terdapat dalam
karya sastra yang saya ketahui dari beberapa sumber , semoga yang saya bagikan
pada hari ini mampu bermanfaat bagi teman – teman semuanya , terimakasih dan terus
semangat belajar !!!
0 Response to "Jenis - Jenis Puisi Lama "
Post a Comment